Strategi Memilih Saham Yang Menguntungkan
ada banyak metode yang dipakai trader dalam mengambil keputusan beli/jual saham . baik berdasarkan proyeksi fundamental saham, berdasarkan chart , feeling, ataupun karena rekomendasi dari broker. setiap metode tentu memiliki kelebihannya sendiri. karena saya biasa mengambil keputusan berdasarkan chart , maka artikel kali ini saya akan membahas tentang chart.
dasar pemikiran dari analisa teknikal adalah bahwa pola harga selalu berulang, sehingga untuk bisa untung secara konsisten di market, seorang trader haruslah mampu mengenali ciri-ciri awal dari sebuah trend.
sehingga lahirlah berbagai macam indikator yang berusaha sedini mungkin mampu menangkap tanda-tanda awal sebuah trend. namun perlu selalu diingat, bahwa indikator-indikator saham tersebut hanyalah untuk membantu mengenali kondisi market saat ini dan bukan sebagai penentu arah market selanjutnya.
contoh sederhananya seperti ini, untuk titik support. kita seharusnya melihat titik support sebagai titik harga di mana kemungkinan harga akan tertahan penurunannya. karena di titik ini biasanya minat beli cukup besar karena mayoritas trader merasa bahwa harga di titik tersebut sudah cukup murah. namun dalam prakteknya titik support biasanya dipandang sebagai titik balik penurunan harga. tidak ada yang bisa menjamin bahwa harga akan selalu memantul naik setelah menyentuh support.
di dalam menggunakan indikator, kita harus fleksibel, jangan kaku dalam penerapannya. misalkan berdasarkan indikator, kita telah mengetahui saham A supportnya ada di harga 800. tapi ini bukan berarti stop loss order di pasang di harga 790. meskipun harga turun ke 790, itu belum berarti support sudah break, masih harus tunggu konfirmasi volume dulu. dan yang paling penting untuk di ingat adalah bahwa angka 800 itu adalah hasil tarik garis kita sendiri. itu adalah angka hasil analisa kita. dan market belum tentu akan bergerak sesuai dengan analisa seseorang.
Dapatkan Rekomendasi Saham komplit sejak beli sampai jual , dikirim real-time via BBM, WA, SMS, email & YM , untuk info selengkapnya silakan add PIN BBM kami : 5F65A10F , kirim email ke milisjsxtrader@yahoo.com atau SMS/LINE/WHATSAPP di 0819-3393-3317
dasar pemikiran dari analisa teknikal adalah bahwa pola harga selalu berulang, sehingga untuk bisa untung secara konsisten di market, seorang trader haruslah mampu mengenali ciri-ciri awal dari sebuah trend.
sehingga lahirlah berbagai macam indikator yang berusaha sedini mungkin mampu menangkap tanda-tanda awal sebuah trend. namun perlu selalu diingat, bahwa indikator-indikator saham tersebut hanyalah untuk membantu mengenali kondisi market saat ini dan bukan sebagai penentu arah market selanjutnya.
contoh sederhananya seperti ini, untuk titik support. kita seharusnya melihat titik support sebagai titik harga di mana kemungkinan harga akan tertahan penurunannya. karena di titik ini biasanya minat beli cukup besar karena mayoritas trader merasa bahwa harga di titik tersebut sudah cukup murah. namun dalam prakteknya titik support biasanya dipandang sebagai titik balik penurunan harga. tidak ada yang bisa menjamin bahwa harga akan selalu memantul naik setelah menyentuh support.
di dalam menggunakan indikator, kita harus fleksibel, jangan kaku dalam penerapannya. misalkan berdasarkan indikator, kita telah mengetahui saham A supportnya ada di harga 800. tapi ini bukan berarti stop loss order di pasang di harga 790. meskipun harga turun ke 790, itu belum berarti support sudah break, masih harus tunggu konfirmasi volume dulu. dan yang paling penting untuk di ingat adalah bahwa angka 800 itu adalah hasil tarik garis kita sendiri. itu adalah angka hasil analisa kita. dan market belum tentu akan bergerak sesuai dengan analisa seseorang.
kadang juga ada trader yang merasa bahwa semakin banyak indikator yang digunakan semakin bagus. akibatnya layar monitor jadi penuh dengan garis dan indikator-indikator. malahan chart harga sahamnya sendiri jadi tidak kelihatan. sebenarnya penggunaan indikator yang berlebihan malah kontra-produktif. karena sinyal yang muncul biasanya malah akan saling bertentangan
pada dasarnya indikator bisa dibagi menjadi leading dan lagging indicator. sinyal yang diberikan oleh leading indicator biasanya mendahului dari gerakan harga, kelebihannya kita bisa "menebak" kemana arah market, namun kekurangannya kita bisa terjebak pada fluktuasi kecil. sedangkan lagging indicator biasanya memberikan sinyal yang lebih akurat, karena telah terkonfirmasi oleh arah harga, namun kekurangannya sinyal yang diberikan biasanya telah telat beberapa hari dari titik reversal. ini yang harus dipahami dulu oleh chartist, terlebih dahulu bedakan mana leading dan lagging indicator.
kemudian harus juga diketahui bahwa sebuah indikator tidak akan bisa memberikan sinyal yang optimal dalam berbagai kondisi market. contoh sederhana , dalam kondisi market sideway , stochastic sangat bagus karena mampu memberikan sinyal saat market akan berbalik arah. namun dalam trending market stochastic akan banyak memberikan sinyal yang salah.
sehingga seorang chartist yang baik, haruslah mengenal dengan baik indikator yang akan digunakan , pahami dalam kondisi seperti apa indicator kita akan memberi sinyal yang optimal. dan juga kenalilah karakteristik indicator kita, agar kita bisa menggunakan indicator yang tepat di saat yang tepat untuk saham yang tepat
Good Luck
Dapatkan Rekomendasi Saham komplit sejak beli sampai jual , dikirim real-time via BBM, WA, SMS, email & YM , untuk info selengkapnya silakan add PIN BBM kami : 5F65A10F , kirim email ke milisjsxtrader@yahoo.com atau SMS/LINE/WHATSAPP di 0819-3393-3317