Cut Loss jelas adalah keadaan yang paling dibenci oleh trader saham, siapapun pasti tidak rela untuk cut loss. karena tujuan awal setiap orang untuk membeli saham adalah bisa mendapatkan untung saat menjualnya kembali. mungkin ada sebagian trader yang pada saat membuka posisi beli sudah menghitung kira-kira berapa keuntungan yang akan didapatkannya saat harga menyentuh target point
namun sayangnya, kadang market tidak selalu bergerak mengikuti harapan kita, sebagus apapun fundamentalnya, sebagus apa pun sinyal entri yang diberikan indikator kita, bukannya naik menuju target point, kadang saham yang dibeli malah turun terus, sehingga posisi kita mulai loss.
reaksi setiap orang menghadapi posisi loss bermacam-macam. ada yang mulai panik dan takut loss nya semakin besar sehingga cepat-cepat menjualnya. ada yang menjadi semakin beriman, ada yang tiba-tiba menjadi orang yang sangat optimistis melihat peluang dari penurunan ini sehingga menambah lagi posisinya. ada yang pasrah saja malahan tidak mau melihat market dan berharap harga akan segera naik kembali, minimal di harga modal sehingga dia bisa menjualnya di harga break even saja.
semua reaksi ini pasti akan dirasakan oleh trader pemula, di masa awal trading saya juga pernah mengalaminya. dan umumnya sebagian besar dari kita akan memilih bertahan tidak cut loss. untuk trader yang masih awam kita akan selalu bisa melihat harapan entah itu karena postingan para "master saham" yang mengatakan ini hanya koreksi normal, ataupun melihat kondisi regional yang "mulai membaik".
untuk trader yang sudah mulai bisa melakukan analisa sendiri, kita akan selalu bisa menemukan indikator yang menyatakan bahwa saat ini market sudah ada di bottom, dan sudah hampir untuk rebound. selama anda cukup rajin untuk mencari, dalam kondisi bear yang paling parah pun, pasti masih ada indikator yang memberikan sinyal positif.
pada saat kita memutuskan untuk tetap bertahan tidak cut loss, biasanya itu adalah awal dari lingkaran setan. karena semakin turun harga saham semakin tidak rela kita untuk cut loss , kondisi emosional kita juga akan semakin tertekan. kita akan semakin delusional, mengingkari kenyataan yang ada.
untuk trader yang sudah berpengalaman, biasanya sudah siap untuk cut loss pada saat market ternyata tidak bergerak sesuai dengan prediksinya. namun bagi trader awam , biasanya belum siap untuk menghadapi situasi seperti ini, sehingga akhirnya terjebak pada posisi nyangkut.
ada pandangan yang salah, bahwa saham yang belum di cut loss belumlah menjadi kerugian yang sebenarnya. selama saham tersebut belum dijual, itu hanyalah paper loss saja. jadi sebaiknya ditahan saja sampai kembali ke modal. apakah anda termasuk orang yang berpegang pada prinsip ini?
pernahkah anda mendengar tentang opportunity cost? yaitu potensi keuntungan yang hilang karena kita memilih hal yang lain. saham yang nyangkut artinya itu adalah uang mati/beku karena tidak bisa kita investasikan/putar di tempat lain. kita hanya menunggu sampai harganya naik kembali. jika hanya nyangkut 1-2 bulan saja masih mending. tapi bagaimana jika sampai tahunan saham tersebut tidak berhasil kembali ke harga modal kita?
bursa saham adalah tempat yang penuh dengan peluang. setiap saat selalu ada peluang untuk gain. namun jika modal kita nyangkut di saham tertentu, kita hanya bisa menonton saat banyak saham lain naik sedangkan kita tidak bisa ikut membelinya. kita harus juga memperhitungkan berapa banyak keuntungan yang tidak berhasil kita raih.
pertanyaan utama sekarang adalah, jika saat ini saya sedang nyangkut, bagaimana cara mengatasinya? dalam artikel ini saya coba share beberapa cara.
yang pertama dan paling utama, jadikanlah kondisi saat ini sebagai acara nyangkut kita yang terakhir. percuma jika saat ini anda berhasil untuk melepaskan saham nyangkut, jika beberapa bulan berikutnya kembali nyangkut lagi di saham lain.
tidak ada seorang trader pun yang bisa menjamin bahwa dia tidak akan rugi. yang bisa kita lakukan hanyalah mengendalikan potensi kerugiannya. sehingga untuk menjadi seorang trader yang sukses, kita harus bisa disiplin menerapkan money management. setiap kali akan membeli saham, kita sudah harus tahu dengan jelas berapa potensi kerugiannya. berapa rupiah kita akan rugi seandainya terpaksa cut loss
Dapatkan Rekomendasi Saham komplit sejak beli sampai jual , dikirim real-time via BBM, WA, SMS, email & YM , untuk info selengkapnya silakan add PIN BBM kami : 5F65A10F , kirim email ke milisjsxtrader@yahoo.com atau SMS/LINE/WHATSAPP di 0819-3393-3317
namun sayangnya, kadang market tidak selalu bergerak mengikuti harapan kita, sebagus apapun fundamentalnya, sebagus apa pun sinyal entri yang diberikan indikator kita, bukannya naik menuju target point, kadang saham yang dibeli malah turun terus, sehingga posisi kita mulai loss.
reaksi setiap orang menghadapi posisi loss bermacam-macam. ada yang mulai panik dan takut loss nya semakin besar sehingga cepat-cepat menjualnya. ada yang menjadi semakin beriman, ada yang tiba-tiba menjadi orang yang sangat optimistis melihat peluang dari penurunan ini sehingga menambah lagi posisinya. ada yang pasrah saja malahan tidak mau melihat market dan berharap harga akan segera naik kembali, minimal di harga modal sehingga dia bisa menjualnya di harga break even saja.
semua reaksi ini pasti akan dirasakan oleh trader pemula, di masa awal trading saya juga pernah mengalaminya. dan umumnya sebagian besar dari kita akan memilih bertahan tidak cut loss. untuk trader yang masih awam kita akan selalu bisa melihat harapan entah itu karena postingan para "master saham" yang mengatakan ini hanya koreksi normal, ataupun melihat kondisi regional yang "mulai membaik".
untuk trader yang sudah mulai bisa melakukan analisa sendiri, kita akan selalu bisa menemukan indikator yang menyatakan bahwa saat ini market sudah ada di bottom, dan sudah hampir untuk rebound. selama anda cukup rajin untuk mencari, dalam kondisi bear yang paling parah pun, pasti masih ada indikator yang memberikan sinyal positif.
pada saat kita memutuskan untuk tetap bertahan tidak cut loss, biasanya itu adalah awal dari lingkaran setan. karena semakin turun harga saham semakin tidak rela kita untuk cut loss , kondisi emosional kita juga akan semakin tertekan. kita akan semakin delusional, mengingkari kenyataan yang ada.
untuk trader yang sudah berpengalaman, biasanya sudah siap untuk cut loss pada saat market ternyata tidak bergerak sesuai dengan prediksinya. namun bagi trader awam , biasanya belum siap untuk menghadapi situasi seperti ini, sehingga akhirnya terjebak pada posisi nyangkut.
ada pandangan yang salah, bahwa saham yang belum di cut loss belumlah menjadi kerugian yang sebenarnya. selama saham tersebut belum dijual, itu hanyalah paper loss saja. jadi sebaiknya ditahan saja sampai kembali ke modal. apakah anda termasuk orang yang berpegang pada prinsip ini?
pernahkah anda mendengar tentang opportunity cost? yaitu potensi keuntungan yang hilang karena kita memilih hal yang lain. saham yang nyangkut artinya itu adalah uang mati/beku karena tidak bisa kita investasikan/putar di tempat lain. kita hanya menunggu sampai harganya naik kembali. jika hanya nyangkut 1-2 bulan saja masih mending. tapi bagaimana jika sampai tahunan saham tersebut tidak berhasil kembali ke harga modal kita?
bursa saham adalah tempat yang penuh dengan peluang. setiap saat selalu ada peluang untuk gain. namun jika modal kita nyangkut di saham tertentu, kita hanya bisa menonton saat banyak saham lain naik sedangkan kita tidak bisa ikut membelinya. kita harus juga memperhitungkan berapa banyak keuntungan yang tidak berhasil kita raih.
pertanyaan utama sekarang adalah, jika saat ini saya sedang nyangkut, bagaimana cara mengatasinya? dalam artikel ini saya coba share beberapa cara.
yang pertama dan paling utama, jadikanlah kondisi saat ini sebagai acara nyangkut kita yang terakhir. percuma jika saat ini anda berhasil untuk melepaskan saham nyangkut, jika beberapa bulan berikutnya kembali nyangkut lagi di saham lain.
tidak ada seorang trader pun yang bisa menjamin bahwa dia tidak akan rugi. yang bisa kita lakukan hanyalah mengendalikan potensi kerugiannya. sehingga untuk menjadi seorang trader yang sukses, kita harus bisa disiplin menerapkan money management. setiap kali akan membeli saham, kita sudah harus tahu dengan jelas berapa potensi kerugiannya. berapa rupiah kita akan rugi seandainya terpaksa cut loss
Dapatkan Rekomendasi Saham komplit sejak beli sampai jual , dikirim real-time via BBM, WA, SMS, email & YM , untuk info selengkapnya silakan add PIN BBM kami : 5F65A10F , kirim email ke milisjsxtrader@yahoo.com atau SMS/LINE/WHATSAPP di 0819-3393-3317
seorang trader pada saat membuka posisi sudah harus menentukan dengan jelas di harga berapa dia akan cut loss. sehingga dia bisa menentukan berapa lot yang seharusnya dibeli agar resikonya terkendali. jika anda masih bingung cara perhitungan porsi pembelian, silakan gunakan file money management yang telah kami upload. anda tinggal mengisi modal, harga beli dan cut loss poin nya, otomatis akan terhitung berapa lot yang harus dibeli.
yang kedua, perhatikan komposisi portofolio anda, apakah memang masih ada potensi untuk naik dari saham yang nyangkut. dan penilaian ini harus dilakukan seobjektif mungkin. jangan karena belum rela cut loss, kita akan bias menyimpulkan bahwa saat ini sudah ada di daerah support.
jika saham nyangkut kita itu saat ini mulai memasuki uptrend baru atau potensi penurunannya mulai terbatas, untuk sementara masih bisa ditahan . sambil mulai mencari saham lain yang lebih potensial dari saham nyangkut kita. jika memang ada saham yang lebih kuat trendnya. kita bisa pelan-pelan melakukan cut loss. mulai dari 20-30% dulu. sambil mengamati perkembangannya. ini tujuannya untuk memulihkan kepercayaan diri kita juga. tujuan utama switching ini adalah agar loss yang kita realisasikan bisa ditutupi dari keuntungan saham baru.
namun jika ternyata saham nyangkut kita belum ada tanda-tanda akan rebound, ataukah support masih jauh, kita harus siap menelan pil pahit. lebih bagus cut loss daripada menunggu harganya turun makin dalam. jika anda terpaksa cut loss, saya menyarankan anda untuk istirahat dari bursa saham paling sedikit 2 minggu. karena orang yang baru saja cut loss, biasanya cenderung berusaha mencari saham pengganti yang bisa secepatnya menutupi loss yang di derita. dan dalam keadaan seperti ini seorang trader biasanya akan mengambil resiko yang tidak masuk akal.
gunakan masa vakum 2 minggu untuk memeriksa kesalahan yang menjadi penyebab loss kita. dan jangan mulai trading kembali jika anda belum berhasil mengenali kesalahannya.
pukulan terbesar bagi trader yang baru saja cut loss adalah bayangan bahwa modalnya sudah terpangkas cukup besar. misalkan modal awal anda adalah 100 juta dan anda baru saja cut loss sampai 40%, kepercayaan diri kita pastilah akan terpengaruh.
saran saya , dari pada trading dengan pola pikir kita adalah trader bermodal 100 juta yang baru saja loss 40 juta. akan lebih bagus jika memakai pola pikir kita adalah trader dengan modal 60 juta yang baru mulai terjun di bursa saham.
kita mulai dari fresh start,ini untuk menjaga kepercayaan diri kita. loss yang kita terima di masa lalu adalah uang sekolah di bursa saham, petiklah pelajaran dari sana, jangan sia-siakan kerugian kita
Good Luck
Dapatkan Rekomendasi Saham komplit sejak beli sampai jual , dikirim real-time via BBM, WA, SMS, email & YM , untuk info selengkapnya silakan add PIN BBM kami : 5F65A10F , kirim email ke milisjsxtrader@yahoo.com atau SMS/LINE/WHATSAPP di 0819-3393-3317